Yaptip Preneur Materi 3 : Internalisasi Nilai dan Karakter Wirausaha dalam Sistem Pendidikan Nasional
BAB II – PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kewirausahaan
Secara etimologis, entrepreneurship berasal dari bahasa Prancis entreprendre yang berarti “melakukan” atau “memulai sesuatu.” Dalam konteks modern, kewirausahaan diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menciptakan nilai tambah melalui inovasi, kreativitas, dan keberanian mengambil risiko guna menghasilkan produk, jasa, atau ide yang bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut Hisrich dan Peters, kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan menanggung risiko dan menerima imbalan dalam bentuk keuntungan, kepuasan pribadi, dan kebebasan.¹
Dalam konteks Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa kewirausahaan bukan hanya kemampuan ekonomi, tetapi juga pendidikan karakter untuk melatih peserta didik berpikir kreatif, bekerja keras, dan bertanggung jawab terhadap hasil usaha.²
Sementara itu, penelitian terbaru oleh Rofiq & Rahmawati (2023) menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan memiliki peran strategis dalam membentuk mindset generatif dan inovatif mahasiswa, sehingga menjadi solusi terhadap pengangguran dan peningkatan daya saing bangsa.³
“Entrepreneurship education is not merely about teaching how to do business, but more about shaping mindset, values, and moral integrity.”⁴
2.2 Karakter Wirausaha
Karakter wirausaha adalah seperangkat nilai, sikap, dan perilaku yang mencerminkan jati diri seorang entrepreneur. Menurut Zimmerer (2021), wirausahawan sejati memiliki karakter khas: percaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil risiko, berorientasi masa depan, dan memiliki kepemimpinan tinggi.⁵
Selain itu, penelitian oleh Astuti (2022) dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi menambahkan indikator baru yang relevan dengan generasi milenial, yaitu kemampuan digital (digital literacy) dan adaptasi inovatif (innovation adaptability) sebagai bagian dari karakter kewirausahaan modern.⁶
Beberapa karakter utama wirausaha meliputi:
No | Karakter Utama | Penjelasan Singkat |
---|---|---|
1. | Kreatif dan Inovatif | Mampu menemukan peluang baru dan solusi unik. |
2. | Mandiri | Tidak bergantung pada pihak lain, mampu mengambil keputusan sendiri. |
3. | Disiplin | Konsisten dan berorientasi pada proses. |
4. | Tanggung Jawab | Mampu mempertanggungjawabkan keputusan dan hasil. |
5. | Berani Mengambil Risiko | Tidak takut gagal, namun tetap melakukan analisis risiko. |
6. | Visioner | Memiliki pandangan jangka panjang terhadap pengembangan usaha. |
7. | Etis dan Spiritual | Menjunjung nilai moral dan kejujuran dalam berbisnis. |
Menurut studi oleh Rachman (2021), karakter-karakter ini dapat dibentuk melalui pendidikan karakter berbasis nilai kewirausahaan, yang menanamkan nilai kerja keras, kejujuran, dan tanggung jawab sosial sejak dini.⁷
2.3 Pengembangan dan Penjabaran Indikator Karakter Wirausaha Berbasis Ilmu Pendidikan
2.3.1 Peran pendidikan dalam membentuk karakter wirausaha
Ilmu pendidikan berfungsi sebagai landasan konseptual dalam menumbuhkan karakter kewirausahaan. Pendidikan tidak hanya mentransfer pengetahuan (knowledge transfer), tetapi juga membentuk attitude dan behavioral competence.
Penelitian Mulyani dkk. (2021) menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan efektif ketika dilakukan melalui pendekatan kontekstual, yaitu pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pengalaman langsung (experiential learning).⁸
2.3.2 Indikator karakter wirausaha berbasis ilmu pendidikan
Berdasarkan kajian literatur dan hasil penelitian terbaru, indikator karakter wirausaha yang dikembangkan dalam pendidikan meliputi:
Aspek Pendidikan | Indikator Karakter | Contoh Implementasi |
---|---|---|
Kognitif | Inovatif, kritis, solutif | Menyelesaikan proyek bisnis mini, riset peluang usaha. |
Afektif | Tanggung jawab, jujur, pantang menyerah | Refleksi nilai dan etika bisnis Islami. |
Psikomotorik | Disiplin, berani mengambil risiko | Simulasi pasar, praktek kewirausahaan di sekolah. |
Sosial | Kolaboratif, peduli lingkungan | Program kewirausahaan sosial (sociopreneurship). |
Model pendidikan karakter wirausaha juga harus mempertimbangkan nilai-nilai spiritual dan nasionalisme agar sesuai dengan konteks Indonesia. Dalam riset oleh Wulandari & Firdaus (2023), penerapan pendidikan karakter kewirausahaan berbasis spiritual meningkatkan motivasi belajar dan niat berwirausaha mahasiswa.⁹
“Educational entrepreneurship models should integrate moral, spiritual, and intellectual aspects to create holistic entrepreneurs.”¹⁰
2.3.3 Strategi pengembangan di lembaga pendidikan
Strategi untuk menumbuhkan karakter wirausaha berbasis pendidikan antara lain:
-
Integrasi dalam kurikulum – menjadikan kewirausahaan sebagai muatan lintas mata kuliah.
-
Pembelajaran berbasis proyek nyata (project-based learning) – mahasiswa membuat produk atau bisnis riil.
-
Kolaborasi industri dan kampus – melalui inkubator bisnis atau program studentpreneur.
-
Pembiasaan nilai karakter – seperti kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab dalam kegiatan akademik.
-
Pembimbingan spiritual dan moral – melalui kegiatan keagamaan yang menanamkan nilai etika bisnis Islami.¹¹
Kesimpulan Sementara
Kewirausahaan merupakan bidang multidimensional yang menggabungkan pengetahuan, karakter, dan nilai spiritual. Melalui pendekatan pendidikan berbasis karakter, Indonesia dapat membentuk generasi wirausaha yang tidak hanya unggul dalam kompetensi ekonomi, tetapi juga berakhlak, inovatif, dan berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.
📚 Daftar Pustaka (APA Style + Sumber Akademik PDF)
-
Hisrich, R. D., & Peters, M. P. (2021). Entrepreneurship. New York: McGraw-Hill.
-
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Panduan Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud.
-
Rofiq, M., & Rahmawati, S. (2023). “Entrepreneurship Education and Its Influence on Student Creativity.” Jurnal Pendidikan Ekonomi, 14(2), 112–124. [PDF] https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jeec
-
Drucker, P. F. (2022). Innovation and Entrepreneurship. London: Routledge.
-
Zimmerer, T. W., & Scarborough, N. M. (2021). Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management. Pearson Education.
-
Astuti, Y. (2022). “Character Education in Entrepreneurial Learning for Millennials.” Jurnal Pendidikan Ekonomi Indonesia, 3(1), 33–45.
-
Rachman, F. (2021). “Pendidikan Karakter Kewirausahaan di Era Digital.” Jurnal Cendekia Pendidikan Islam, 5(2), 145–160.
-
Mulyani, N., Suryana, D., & Kartika, R. (2021). “Contextual Learning Approach in Entrepreneurship Education.” International Journal of Instruction, 14(3), 101–118.
-
Wulandari, A., & Firdaus, F. (2023). “Integrating Spiritual-Based Entrepreneurship Education in Higher Education.” Al-Ta’dib Journal of Islamic Education Studies, 18(1), 45–60.
-
Ningsih, R., & Pratama, S. (2022). “Model Pendidikan Kewirausahaan Berbasis Karakter di Indonesia.” Jurnal Ilmu Pendidikan, 27(3), 210–225.
-
Santoso, B. (2020). Developing Entrepreneurial Character Through Islamic Education. UIN Press.
Comments
Post a Comment