Yaptip Preneur Materi 2 : Spiritualitas / Religiusitas dalam Berwirausaha

Bab II. Pembahasan

2.1 Spiritualitas / Religiusitas dalam Berwirausaha

2.1.1 Konsep spiritualitas dalam kewirausahaan

Spiritualitas (atau religiusitas) dalam konteks kewirausahaan bukan sekadar keyakinan agama, melainkan integrasi nilai-nilai transendental ke dalam aktivitas bisnis. Spiritual entrepreneurship mempertemukan prinsip spiritual—seperti kejujuran, tanggung jawab sosial, pengabdian, dan keseimbangan internal—dengan tujuan usaha.¹

Menurut Raco, spiritualitas memperkuat komitmen wirausahawan untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan, membantu mereka menghadapi tekanan dan memperjelas visi bisnis, serta menjaga nilai-nilai dalam menjalankan usaha.²

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa praktik spiritual dapat meningkatkan dorongan untuk memulai usaha (entrepreneurial tendency) pada mahasiswa.³

“A real spiritual entrepreneur is not just looking for their own benefit, but for the betterment of others … business which is beneficial and helpful to others will grow better.”⁴

2.1.2 Bentuk-bentuk spiritual entrepreneurship di Indonesia

Dalam praktik di Indonesia, spiritual entrepreneurship dapat diwujudkan melalui:

  • Entrepreneurship berbasis nilai agama Islam: misalnya usaha yang mengintegrasikan prinsip zakat, sedekah, kejujuran, keberkahan dalam keputusan bisnis. Contohnya adalah penelitian “Islamic Spiritual Entrepreneurship in Shaping Coastal Community Typology” yang menemukan bahwa spiritualitas tinggi dipengaruhi lingkungan keluarga religius dan pengalaman usaha sejak usia muda.⁵

  • Pendidikan kewirausahaan berbasis spiritual: terutama di jenjang pendidikan dini atau sekolah agama, untuk menanamkan nilai-nilai spiritual sekaligus jiwa usaha. Contoh: program “Spiritual-Based Entrepreneurship Education for Early Childhood” di Yogyakarta yang berhasil menanamkan nilai kejujuran, keberanian, kemandirian, dan jiwa berbagi di anak usia 4-6 tahun.⁶

  • Praktik wirausaha di pondok pesantren: misalnya edukasi spiritual entrepreneurship di Pesantren Sidogiri Pasuruan, yang bertujuan menjadikan santri tidak hanya taat pada agama tetapi juga produktif berwirausaha.⁷

2.1.3 Hubungan antara spiritualitas dan semangat wirausaha (entrepreneurial spirit)

Beberapa penelitian empiris menyebutkan hubungan positif antara spiritualitas dan semangat wirausaha:

  • Hadi dkk. (2022) menemukan bahwa di Kalimantan Selatan, praktik spiritual mempengaruhi kecenderungan mahasiswa untuk memulai usaha.⁸

  • Nursiani dalam “Spirituality and Entrepreneurs: Analysis of Entrepreneurial” menyebut bahwa spiritual entrepreneurship sebagai kerangka komprehensif bagi wirausahawan yang menggabungkan orientasi bisnis dan nilai spiritual.⁹

  • The Relationship Between Entrepreneurial Spirits and … menyebut bahwa spirit kewirausahaan yang baik (nilai-nilai manajemen, strategi perilaku kewirausahaan) mempengaruhi performa usaha mikro dan UKM di Indonesia.¹⁰

Dengan demikian, spiritualitas bukan sekadar aspek “pendukung moral,” tetapi bisa menjadi pijakan strategis dalam membangun sikap dan perilaku kewirausahaan yang tangguh, etis, dan lestari.


2.2 Pentingnya Membangun Spirit / Jiwa Wirausaha bagi Kemajuan Pribadi dan Bangsa Indonesia

2.2.1 Jiwa wirausaha sebagai modal personal

Membangun spirit atau jiwa wirausaha pada level individu membawa manfaat-manfaat berikut:

  • Kemandirian ekonomi: seseorang dengan jiwa wirausaha lebih cenderung menjadi “pencipta lapangan kerja” (job creator), bukan sekadar pencari kerja (job seeker).

  • Pengembangan karakter positif: seperti kreativitas, ketangguhan (resilience), keberanian mengambil risiko, inovasi, integritas, disiplin. Penelitian di kalangan mahasiswa menunjukkan bahwa kreativitas dan mindset kewirausahaan berpengaruh positif terhadap semangat wirausaha.¹¹

  • Peningkatan daya saing: individu yang memiliki spirit wirausaha lebih adaptif terhadap perubahan pasar, lebih responsif terhadap peluang, serta lebih mampu mengelola ketidakpastian.

  • Pencapaian aktualisasi diri: melalui usaha sendiri, seseorang bisa mewujudkan visi hidup, memberi kontribusi sosial, dan mencapai kepuasan dari hasil karyanya secara langsung.

2.2.2 Kontribusi jiwa wirausaha terhadap kemajuan bangsa Indonesia

Secara makro, jiwa wirausaha yang masif di masyarakat penting bagi pembangunan nasional Indonesia, antara lain:

  • Peningkatan pertumbuhan ekonomi: wirausaha dapat menciptakan inovasi, memperluas aktivitas ekonomi, dan memacu pertumbuhan.

  • Penciptaan lapangan kerja: usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia dan berkontribusi signifikan terhadap ekonomi kerakyatan.¹²

  • Pemerataan kesejahteraan: wirausaha lokal membantu mendistribusikan kesempatan ekonomi ke berbagai daerah, mengurangi ketimpangan.

  • Ketahanan ekonomi nasional: ketika banyak masyarakat memiliki usaha sendiri, ketergantungan terhadap sektor formal atau pekerjaan luar negeri berkurang, meningkatkan kemandirian ekonomi.

  • Peningkatan daya saing negara: negara dengan populasi yang memiliki semangat wirausaha tinggi lebih mudah berinovasi dan beradaptasi di arena global. Namun penelitian Pawitan et al. menunjukkan bahwa hanya aspek “goal orientation” dari spirit kewirausahaan yang memiliki hubungan positif signifikan dengan daya saing global di Indonesia.¹³

  • Penguatan kultur inovasi: semangat wirausaha mendorong budaya inovasi, toleransi terhadap kegagalan, dan kolaborasi antar aktor sosial-ekonomi.

Namun, tantangan untuk mengembangkan jiwa wirausaha nasional besar: hambatan regulasi, budaya takut gagal, modal awal, pendidikan kewirausahaan yang belum optimal, dan rendahnya adopsi nilai-nilai kewirausahaan dalam sistem pendidikan formal.¹⁴


2.3 Sintesis dan Implikasi

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan:

  • Spiritualitas atau religiusitas yang diintegrasikan dalam usaha memperkaya dimensi etis dan nilai dari aktivitas wirausaha (etika, keberlanjutan, pelayanan sosial), bukan hanya orientasi profit.

  • Jiwa wirausaha (entrepreneurial spirit) adalah motor penggerak yang memungkinkan individu bertindak proaktif, inovatif, berani mengambil risiko, dan terus belajar.

  • Untuk kemajuan pribadi dan bangsa, diperlukan sinergi antara pendidikan, regulasi, lingkungan usaha, dan nilai-nilai spiritual agar jiwa wirausaha tumbuh secara menyeluruh.

  • Dalam konteks Indonesia, spiritual entrepreneurship bisa menjadi cara membumikan nilai agama sekaligus memajukan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan umat.

Implikasi praktis untuk penelitian selanjutnya atau kebijakan:

  1. Integrasi pendidikan kewirausahaan berbasis spiritual sejak dini hingga perguruan tinggi

  2. Pelatihan bagi wirausahawan: tidak hanya keahlian teknis tetapi penguatan nilai spiritual

  3. Kebijakan publik yang mendukung penyelenggaraan usaha yang etis dan berkelanjutan

  4. Penelitian empiris lokal: mengukur pengaruh spiritual entrepreneurship terhadap kinerja usaha di berbagai sektor dan daerah


Catatan Kaki / Daftar Pustaka (Beberapa Contoh)

  1. Raco, Spirituality as an Entrepreneurial Skill – Examples from Indonesia (PDF).

  2. Raco, Spirituality as a Driving Force to … (JLe).¹⁶

  3. Hadi, S., “Should spirituality be included in entrepreneurship …” Frontiers in Education, 2022.¹⁰

  4. Raco, Spirituality The Power of Entrepreneurship (repo UNIKA).²

  5. Sutono, Ridwan Nasir, Arifin dkk., “Islamic Spiritual Entrepreneurship in Shaping Coastal Community Typology in Indonesia.” Jurnal PPW.⁵

  6. Rohmah, Lailatu, Dika Putri Rahayu, Muhammad Abdul Latif, “Spiritual-Based Entrepreneurship Education for Early Childhood: Lesson From Indonesia.” Jurnal Pendidikan Islam 10(2) (2021).⁶

  7. Nurcholida, A., et al., “Spiritual Entrepreneurship Education in Islamic Boarding School: A Case Study at Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan.” International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences.⁷

  8. Hadi et al., Frontiers in Education, 2022.¹⁰

  9. Nursiani, N. P., “Spirituality and Entrepreneurs: Analysis of Entrepreneurial …” SSRN.⁸

  10. Yusi, S., “The Relationship Between Entrepreneurial Spirits and …” Jurnal Riset Bisnis dan Investasi, 2022.¹¹

  11. Indriyani, R., Darmawan, C., Gougui, A., “Entrepreneurial Spirit Among University Students in Indonesia.” SHS Conferences / ResearchGate.¹²

  12. Tambunan, T. “Recent evidence of the development of micro, small and medium enterprises in Indonesia.” (PDF).¹³

  13. Pawitan et al., “Creating Entrepreneurial Spirit in Indonesia: Role of …” (PDF).¹³

  14. Martono, T., “Sebuah Kajian Pustaka tentang entrepreneurship-based education.” (PDF).¹⁴


Comments

Popular posts